SUTARMAN.COM#Peribahasa Ilmu Padi#Sutarman#3 Juli 2024
Ilmu Padi ialah suatu ungkapan yang sangat dalam menyiratkan pesan begitu pentingnya menjaga perilaku dan sikap rendah hati walaupun memiliki pengetahuan luas dan jabatan tinggi. Frasa ini sering didengar yang menunjukan untuk menguatkan pesan-pesan moralnya. Filosofi Ilmu Padi seperti padi, semakin berisi maka semakin merunduk batang padinya semakin membungkuk, sebenarnya sudah sering kita dengar sebagai nasihat orang tua kepada kita semua.
Asal muasal istilah ilmu padi berasal dari pemain sepak bola di Indonesia sebagai suatu penghargaan atau rasa hormat kepada sesama pemain yang sangat bagus dalam bermainnya. Penggemarnyapun seringkali menuliskan frasa ilmu pada pada kolom komentar media sosial seperti Instagram, twitter, face book dan media lain ketika rekan-rekannya membagikan foto.
Maka dari itu, ungkapan Ilmu Padi mengajak seseorang untuk selalu mengingat akar kata teks dan konteksnya menjadi sumber pengetahuan dan keberhasilan yang diperoleh, untuk selalu bersikap rendah hati dan selalu menghargai sesama. Frasa Ilmu Padi tidak hanya populer di kalangan sepak bola dan penggemarnya saja, akan tetapi ajaran tersebut sudah merambah ke berbagai kalangan di media sosial. Karena ungkapan tersebut memiliki makna yang mendalam dan sering kali digunakan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan serta mengomentari sikap seseorang, terutama dalam konteks keberhasilan dan kerendahan hati seseorang. Ilmu padi adalah peribahasa yang memiliki syarat makna yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari serta kaya akan pembelajaran moral maupun spiritual. Peribahasa Ilmu padi mengajarkan kita untuk tetap rendah hati meskipun pengetahuan, keahlian dan jabatan semakin tinggi.
Makna Peribahasa Ilmu Padi: Semakin Tinggi, Semakin Merunduk
Peribahasa ini berasal dari kebiasaan tanaman padi yang semakin tinggi, semakin berisi semakin merunduk. Walaupun pohon padi tumbuh tinggi, semakin berisi namun malah semakin merendahkan diri dengan membungkuk. Maka dari pengamatan ini kita bisa memetik pelajaran bahwa semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang kita miliki, keterampilan yang peroleh, kedudukan dan jabatan yang kita raih, semakin merendahkan rasa rendah hati.
Dalil Al-Qur’an Tentang Kebesaran Allah dan Perilaku Rendah Hati
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an: QS. Al-Isra 17:37.
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
Artinya: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan dapat menembus bumi dan kamu sekali-kali tidak akan sampai setinggi gunung.
Berdasarkan dengan ayat ini mengingatkan kita untuk tidak berjalan di muka bumi dengan sombong, karena kita tidak akan pernah bisa mencapai tingkat kebesaran yang hanya dimiliki oleh Allah Swt.
Menurut tafsir Jalalyn., Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, artinya berjalan dengan sombong dan takabur (karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi) melubanginya hingga sampai batas akhir bumi dengan ketakaburanmu itu (dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung) maknanya bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat mencapai hal tersebut, mengapa kamu bersikap sombong
Menurut: tafsir Quraish Shihab Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong dan merasa paling besar. Karena sungguh meskipun kamu melakukan kesombongan itu, sekeras-kerasnya hentakan kakimu tetap tidak akan bisa menembus bumi. Demikian pula, kendatipun kamu tinggikan dirimu tanda kesombongan, ketinggianmu itu tetap tidak akan sampai menyejajari tingginya puncak gunung
Hadis Tentang Perilaku Rendah Hati dalam Islam
Nabi Muhammad Rasulullah Saw. bersabda: Barangsiapa yang merendahkan diri karena Allah, niscaya Allah akan meninggikan derajatnya. (HR. Muslim). Hadis ini menegaskan bahwa perilaku rendah hati di hadapan Allah Swt., karena Allah akan meninggikan derajat orang yang merendahkan diri karena-Nya.
Menghayati Pesan Ilmu Padi
Peribahasa Ilmu Padi yaitu semakin tinggi pohon semakin merunduk. Mengandung makna yang sangat dalam dan ada relevansi dalam setiap kehidupan sebagai umat Islam. Dengan pengalaman dan pengamalan sikap rendah hati, dan berharap untuk mendapatkan keberkahan dan kemuliaan dari Allah Swt. Menjaga hubungan baik dengan sesama melaksanakan silaturahmi. Menghayati pesan penting dalam mengamalkannya dalam setiap kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi hamba Allah Swt.
Penerapa Ilmu Padi dalam Kehidupan Sehari-hari
- Menerapkan rendah hati dalam pengetahuan, semakin banyak ilmu yang dimiliki, semakin besar pula tanggung jawabnya untuk menjadi rendah hati dan mawas diri. Apabila memiliki pengetahuan yang luas, harus sadar bahwa masih banyak yang tidak tau harus banyak juga yang dipelajari dalam kehidupan.
- Merendahkan diri di hadapan Allah Swt. Karena kita sebagai hamabanya. Meskipun memiliki banyak prestasi yang luar biasa dalam kehidupan, tetap harus selalu merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Kita sebagai hamba menyadari bahwa segala sesuatu yang dimiliki sebagai anugrah-Nya.
- Menerima kritik dan saran yang baik walaupun menyakitkan, menerima kritik sebagai masukan nutrisi dari orang lain, tidak sombong dan merasa bangga yang berlebihan dengan pengetahuan yang dimiliki. Jadikan kritik dan saran sebagai obat, diterima dengan lapang dada dan selasa belajar menuntut ilmu sampai ajal menjemput.
Manfaat dalam Mengamalkan Ilmu Padi
- Meningkatkan kualitas hidup dengan selalu menerapkan sikap rendah hati dalam setiap kehidupan sehari-hari, untuk mendapatkan keberkahan dalam menjalani hidup kehidupan.
- Mendapatkan ketenangan batin dan jiwa yang tenang, rasa rendah hati dan selalu membantu orang yang sedang memerlukan, memperbanyak silaturahmi dan menghindari sifat-sifat iri hati dan sombong diri.
- Mendekatkan diri kepada Allah Swt (Taqorub ilalaoh). Rendah hati adalah salah satu sifat terpuji yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt. Dengan merendahkan diri di hadapan Allah Swt. Pasti akan mendapatkan rahmat dan keberkahan-Nya.